cara membuat blogger dan photoshop, informasi blog wirausaha . . .
Followers
anti virus yang berbasis di Korsel lantaran situs-situs penting negara mereka lumpuh
Mereka menawarkan software gratis kepada puluhan ribu orang melalui email dengan subjek "Memory of" dan nama pengirim "Independence". Wall Street Journal, software ini ditujukan untuk melacak keberadaan virus di komputer masing-masing, kemudian menghapusnya.
Korea Selatan sepertinya meradang lantaran situs-situs penting negara mereka lumpuh. Hal ini diakibatkan oleh serangan virus yang dinamakan MyDoom, yang menginfeksi 30.000-60.000 komputer yang tidak teridentifikasi dengan sistem botnet.
Tujuan si pemboat onar adalah membanjiri situs sasaran dengan mengarahkan komputer yang sudah terinfeksi untuk mengakses situs tersebut dalam waktu yang bersamaan. Aksi ini akan membuat situs sasaran menjadi lumpuh karena kewalahan.
Kini, dengan uluran tangan dari AhnLab dan Hauri Inc. tersebut diharapkan serangan yang terjadi sejak 4 Juli kemarin dan disinyalir datang dari Korea Utara ini bisa segera diatasi.
Gaji Information Technology ( IT ) Indo VS Luar Negeri Jauh Beda,Indo Tidak menghargai IT

gaji IT Indo ironis, jauh banget dibanding gaji IT luar.Operator warnet aja cuma digaji Rp 300 ribu, sudah kerja 10 tahun tapi perusahaan tidak care.
Keluh kesah di atas, rasanya, bukan sekali-dua kali terdengar. Sudah sejak lama, praktisi teknologi informasi (TI) di Indonesia memang diperlakukan minim, sangat timpang dengan apa yang diterima teknisi serupa negara tetangga.
Hasil survei kami tahun lalu menunjukkan, gaji seorang system developement di Indonesia mencapai US$4.808 per tahun alias sekitar Rp52 juta atau Rp4,4 juta per bulan. Padahal, tugas mengembangkan sistem TI, tentu rumit bukan main.
Bandingkan untuk posisi serupa di India US$11.805, Malaysia (US$17.651), Filipina (US$10.545), Thailand (US$17.545), India (US$11.805), Singapura (US$35.245), Hongkong (US$46.769), dan Australia (US71.484).
Untuk posisi project management pekerja TI, remunerasi yang diperoleh di Indonesia US$8.580. Angka ini separuh dari jabatan yang sama di India, 1/6 di Singapura, dan 1/10 di Australia (Daftar lengkap, lihat tabel di bawah).
Akan tetapi, bagaimanapun, berkeluh kesah saja tidak cukup. Demi progresivitas dan visi perbaikan yang kontinyu, alangkah baiknya jika apreasiasi kurang ini justru dijadikan momentum intropeksi.
Kita awali soal mengkaji diri ini dengan melihat hasil survei Sharing Vision kepada 24 responden dan 14 perusahaan pada April lalu menunjukkan, 43% sumber daya TI yang ada dinilai kurang kompoten.
Selain tidak kompeten, 14% responden juga mengaku memiliki sumber daya TI yang tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi. Karenanya, 14% dari mereka merasakan tingkat turnover pekerja TI yang tinggi di perusahaan.
32% responden mengaku pula sulitnya mencari tenaga ahli TI anak bangsa di tanah air--hal yang kemudian memicu banyaknya konsultan bermata biru di tanah air yang bayarannya berkali-kali lipat tadi.
Secara teknis-administratif, pekerja TI di Indonesia yang telah memiliki sertifikasi baru mencapai 28,60% sementara sisanya belum memiliki karena masih ada anggapan tidak pentingnya sertifikasi semacam CCNA, MCP, PMP, dan lainnya.
Padahal, mengacu survei HR Certification Institute 2008, pekerja TI yang sudah tersertifikasi tadi, terbukti memberi dampak positif pada finansial perusahaan dan otomatis membuat mereka lebih dipercaya perusahaan.
Dengan demikian, mengacu hasil-hasil riset tadi, remunerasi yang minim ini, ternyata banyak disebabkan pula oleh belum tingginya tingkat kompetensi yang dimiliki. Kemampuan yang ada belumlah optimal.
Remunerasi rendah, sedikit-banyak, disumbangkan oleh belum tajamnya kompetensi yang dimiliki yang membuat ketergantungan sumber daya eksternal masih ada, misalnya. Akibatnya, daya tawar pekerja TI belum begitu tinggi.
Kalau mau jujur, belum optimalnya kemampuan ini sendiri mayoritas 'disumbangkan' perusahaan tempat mereka bernaung. Betapa tidak. Alokasi anggaran training perusahaan mayoritas hanya di angka kurang dari 3% dari bea divisi TI.
Perusahaan masih tampak ogah mengeluarkan biaya besar dalam meningkatkan kemampuan pekerja TI. Alih-alih meningkatkan kemampuan, mereka lebih berharap karyawan mau belajar otodidak yang serba gratis.
Maka, daripada terus berkubang dalam komplain remunerasi, sudah seharusnya pekerja TI (sekaligus perusahaannya) tak berhenti memperbaiki kompetensi miliknya, sehingga ke depan tak ada lagi kisah satir pekerja TI: Jabatan keren, gaji pas-pasan!
Cara membuat Wi-fi Internet dengan konsep-konsep yang Jitu

1. Tentukan konsep hotspot Anda
Konsep hotspot ini merupakan awal yang sangat penting untuk Anda tentukan. Apakah hotspot Anda nantinya akan dapat digunakan secara gratis atau harus membeli voucher tertentu? Anda harus menentukan hal dasar ini terlebih dahulu karena akan menyangkut perencaaan infrastruktur hotspot itu sendiri.
Alternatif yang biasa dipilih adalah memberikan waktu trial khusus secara gratis selama beberapa waktu (satu atau dua bulan pertama). Selanjutnya, pengunjung harus membayar atau membeli voucher sebelum bisa mengakses hotspot Anda. Kadang kala, ada beberapa tempat yang memang sengaja memberikan layanan Wi-Fi hotspot secara gratis. Namun, Anda harus berbelanja (atau memesan makanan) selama mengakses hotspot tersebut.
2. Akses Internet yang cukup cepat
Hal pertama yang harus Anda miliki adalah akses Internet. Akses Internet ini pada umumnya menggunakan layanan broadband dengan kecepatan yang cukup tinggi (128 Kbps atau lebih), tergantung target jumlah pengunjung yang akan mengakses layanan hotspot ini.
3. Membuat hotspot tanpa billing
Bagian ini akan membahas singkat mengenai cara pembuatan hotspot gratis (tanpa sistem billing tertentu).
Secara umum, sistem hotspot gratisan tidaklah berbeda jauh dengan sistem Wi-Fi di rumah yang saat ini mulai banyak digunakan. Anda hanya perlu beberapa alat untuk membuat jaringan seperti ini.
Alat pertama yang harus Anda miliki tentunya adalah modem. Modem ini harus disesuaikan dengan jenis koneksi Internet yang Anda gunakan (ADSL, Cable, dan lainnya).
Selanjutnya, Anda juga harus memiliki sebuah router yang akan berfungsi sebagai gateway. Router inilah yang akan mengatur semua koneksi dari client ke Internet. Sebaiknya, Anda membeli router yang telah dilengkapi dengan fungsi Access Point terintegrasi. Jika Anda membeli router yang tidak memiliki fungsi Access Point, maka Anda juga harus membeli Access Point terpisah.
4. Membuat hotspot dengan billing
Membuat hotspot dengan billing memang lebih rumit dibandingkan dengan tanpa billing. Sistem yang umum digunakan adalah dengan menggunakan voucher generator yang secara otomatis akan dibuat oleh sistem. Hampir semua vendor wireless besar sudah memiliki sistem ini.
Sistem ini umumnya bisa bekerja secara independen. Ia memiliki fungsi router/gateway dan juga Access Point (Anda tetap harus membeli modem). Sistem billing dan voucher generator-nya telah terintegrasi. Biasanya, ia juga memiliki keypad (untuk menentukan jumlah voucher yang dibeli) dan printer (untuk mencetak voucher). Sistem ini hanya perlu dikonfigurasi saat awal via PC, selanjutnya semua operasi sistem bisa bekerja secara independen. PC hanya dibutuhkan untuk melakukan perubahan konfigurasi saja.
5. Konfigurasi akses Internet
Infrastruktur jaringan yang harus dibuat pada dasarnya cukup sederhana. Dasarnya, untuk koneksi ke Internet akan dibutuhkan modem. Dari modem, koneksi akan dimasukkan ke router atau gateway. Selanjutnya, dari router koneksi baru dibagi ke client via koneksi kabel ataupun wireless (via Access Point).
Hampir semua alat sejenis bisa dikonfigurasi via jaringan dari PC client. Syarat utamanya adalah IP dari client harus satu segmen dengan IP dari perangkat yang ingin dikonfigurasi. Anda bisa mencari informasi ini di buku manual perangkat Anda.
Proses konfigurasi awal yang biasanya harus dilakukan adalah melakukan koneksi ke Internet via modem. Salah satu port pada router (port WAN) biasanya harus dihubungkan ke modem. Selanjutnya, proses konfigurasi biasanya dilakukan via interface web based yang disediakan oleh router Anda.
6. Masalah DHCP server
Setelah jaringan sukses terkoneksi, maka Anda harus mengaktifkan DHCP server. DHCP server ini berguna untuk memberikan IP secara otomatis kepada setiap user. Cara ini memudahkan pengunjung untuk mengakses hotspot Anda (khususnya untuk sistem free tanpa login). Namun, cara ini bisa juga memberikan lubang keamanan karena Anda lebih sulit untuk mengendalikan pengunjung yang mengakses hotspot.
Menurut CHIP, jalan terbaik sebenarnya tergantung Anda sendiri. Untuk Anda yang menerapkan sistem free (tanpa voucher), tidak mau repot dengan pengaturan IP, dan tidak keberatan hotspot diakses oleh banyak orang, maka mengaktifkan DHCP adalah jalan terbaik. Batasi jumlah client yang akan diberikan IP oleh DHCP (misal 10 client). Dengan begitu, jumlah pengunjung yang bisa mendapatkan IP hanya maksimal 10 client saja.
Jika Anda mau lebih selektif, maka DHCP boleh dinonaktifkan. Setiap user yang akan mengakses hotspot harus terlebih dahulu meminta informasi alamat IP dari Anda selaku pemilik hotspot.
Bagi Anda yang menerapkan sistem login/voucher, maka DHCP server boleh diaktifkan. Soalnya, user tidak akan bisa mengakses Internet tanpa username dan password yang benar dari voucher, walaupun ia telah mendapatkan IP dari DHCP server.
7. Memantau statistik user
Hal ini hanya perlu dilakukan oleh Anda yang menggunakan sistem login. Masuklah ke router dan cari menu “Account Table” atau sejenisnya. Di sana, Anda bisa menemukan username dan password yang di-generate oleh sistem.
Informasi yang lebih detail seperti lama login, sisa waktu login, dan jumlah uang yang dibayarkan juga bisa dilihat. Pastikan saja bahwa tidak ada kejanggalan di sini. Setiap kejanggalan sebaiknya segera diperiksa lebih detail.
8. Enkripsi yang tepat
Jaringan wireless tanpa enkripsi sangatlah tidak aman. Oleh sebab itu, aktifkan fungsi enkripsi setidaknya WEP 64 atau 128 bit. Perlu diperhatikan bahwa dengan aktifnya enkripsi maka proses zero configuration akan sulit untuk dilakukan. User harus memasukkan enkripsi yang sesuai sebelum bisa login ke dalam hotspot.
9. Client yang ingin mengakses
Tidak semua client memiliki kepandaian yang setara. Apalagi untuk kawasan hotspot yang tidak zero config (membutuhkan pengaturan/konfigurasi tambahan). Oleh karena itu, Anda selaku pemilik hotspot harus bisa menyediakan informasi yang jelas agar user bisa login dengan mudah.
Beberapa konfigurasi pengaturan seperti alamat IP (untuk hotspot tanpa DHCP server), metode enkripsi, sampai pemilihan Access Point (untuk area yang memiliki beberapa hotspot), harus diinformasikan dengan jelas kepada calon pengguna. Setidaknya, Anda menyediakan satu atau dua petugas yang mengerti teknis konfigurasi client hotspot. Konsumen yang kecewa dapat dengan mudah meninggalkan tempat Anda dan mencari hotspot lain yang lebih informatif.
10 KNOW HOW
Walled Garden: Alamat web yang dapat diakses secara gratis tanpa perlu menggunakan login yang biasanya tersedia pada voucher. Anda bisa menentukan beberapa alamat web yang bisa diakses secara gratis tanpa perlu login. Tujuannya adalah agar calon pengguna bisa mencoba kecepatan akses hotspot Anda terlebih dahulu.
Landing Page: Halaman depan sebuah Hotspot. Hotspot yang baik seharusnya dikonfigurasi agar menampilkan halaman ini secara otomatis jika terjadi kesalahan login atau login tidak dikenal. Halaman ini merupakan halaman awal yang muncul sebelum menggunakan hotspot.
Voucher: Kartu yang berisi data login dan informasi konfigurasi jaringan untuk mengakses Internet dalam jangka waktu tertentu.
SMCWHSG44-G dan SMCWHS-POS
»Bangun Hotspot dalam Sekejap
Membangun hotspot memang tidak mudah bagi kebanyakan orang. Beberapa produsen tampaknya telah memikirkan hal tersebut. Mereka menyediakan solusi out-of-the-box untuk Anda yang ingin membuat hotspot. Solusi out-of-the-box ini berarti Anda hanya perlu menyediakan koneksi Internet dan melakukan sedikit konfigurasi. Selanjutnya, alat ini akan mengatur semuanya. Anda hanya perlu memberikan voucher kepada calon pengguna. Voucher ini akan dibuat secara otomatis oleh mesin gateway tersebut.
Hotspot gateway dari SMC
CHIP kebetulan mendapatkan pinjaman seperangkat hotspot gateway dari SMC. Hotspot gateway tersebut terdiri dari dua alat, yaitu SMC EliteConnect SMCWHSG44-G (broadband router dengan fungsi hotspot) dan SMCWHS-POS (POS printer untuk mencetak voucher). Anda juga akan mendapatkan sebuah keypad numerik yang nantinya digunakan untuk memasukkan nilai voucher yang ingin dicetak berdasarkan lama online.
Kedua perangkat tersebut bisa bekerja tanpa membutuhkan peralatan tambahan lain. Namun, proses konfigurasi awal membutuhkan PC yang terkoneksi ke perangkat SMCWHSG44-G. Setelah proses konfigurasi selesai, perangkat ini bisa bekerja secara mandiri.
Instalasi relatif mudah
Proses instalasi awal memang agak sedikit membingungkan. Anda akan memperoleh sebuah router, POS printer, dan numeric keypad. Interkoneksi antar ketiga modul ini juga tampak sedikit rumit. Namun, SMC tampaknya sudah mengantisipasi hal ini. Sebuah diagram yang lengkap disediakan dalam buku manual SMC. Dengan adanya diagram ini, proses instalasi kabel antarperangkat bisa dilakukan dengan sangat mudah.
Setelah selesai melakukan instalasi kabel, proses selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan konfigurasi router. CHIP menggunakan sebuah PC yang terhubung langsung ke port pada router. Setelah menyamakan segmen IP, maka proses konfigurasi bisa dilakukan dengan mudah. Seperti juga kebanyakan perangkat sejenis, SMC menyediakan pengaturan berbasiskan web based management. Artinya, Anda bisa melakukan pengaturan dengan mudah menggunakan browser.
Pengaturan menjadi kunci
Proses pengaturan akan memegang peranan penting. Tanpa proses pengaturan yang benar, bisa jadi hotspot Anda tidak bekerja maksimal.
Pengaturan pertama yang harus Anda lakukan adalah mengatur konfigurasi Internet. SMC mendukung penggunaan gateway sampai dengan empat buah jalur koneksi (router ini menyediakan total lima port switch). Anda bisa memilih untuk menggunakan satu sampai empat buah gateway yang mendukung fungsi load balancing (berdasarkan port maupun alamat IP).
Pengaturan lanjutan yang juga harus Anda lakukan adalah pengaturan keamanan. Anda harus mengatur enkripsi login dan enkripsi untuk koneksi (WEP atau WPA).
Pengaturan terakhir adalah untuk menentukan harga sewa dari hotspot Anda. Harga sewa ditentukan per unit. Sementara itu, setiap unit memiliki durasi waktu tertentu. Semuanya bisa diatur dari interface web router ini.
Setelah proses konfigurasi selesai, maka sistem akan otomatis meminta Anda untuk melakukan restart router. Klik tombol “Restart” dan tunggu sekitar 10 detik sampai sistem menampilkan kembali layar login.
Tahap uji coba
Setelah semua proses konfigurasi selesai, maka Anda sudah siap untuk mencoba hotspot Anda. Cara mencetak voucher sebenarnya sederhana saja. Anda hanya perlu mengetikkan jumlah unit pada keypad numerik yang disediakan. Misalkan, Anda mengetikkan angka “0”, “2”, dan “Enter”, maka voucher akan dicetak dengan nominal dua unit. Waktu per unitnya merupakan waktu yang telah Anda tentukan sebelumnya. Nominal harga per unit yang tercetak juga sudah ditentukan oleh Anda dalam pengaturan sebelumnya. Sebagai tambahan, alat ini juga akan mencetak konfigurasi jaringan yang harus diatur oleh calon pengguna pada notebook/PDA-nya.
copy : hemaya
Perawatan Komputer untuk menanggulangi kerusakan

cara-cara merawat komputer dengan baik dan benar agar komputer tidak cepat rusat.
- sebelum memakai komputer teliti dulu apa yang di butuhkan untuk mendukung komputer.
- Stavolt untuk mengetahui naik turunnya tegangan listrik agar komputer dapat berjalan dengan baik.
- Ups untuk mengetahui naik turunnya tegangan dan dapat menyimpan sementara tegangan ketika listrik padam tiba-tiba.
- komputer yang sudah lama jangan lupa membersihkan debu-debu yang berada dalam cpu dikarenakan dapat memperlambat kerja cpu.
- anti virus untuk mencegah terjadinya virus masuk dan merusak program yang vital apalagi gunakan anti virus yang punya update setiap bulan.
- daya listrik yang masih menggunakan volt 110 ganti 220 karena komputer rentan terhadap tegangan listrik yang bermuatan rendah.
- hindari dari air karena bisa merusak kompunen dengan cepat dan akan membuat komputer mati bisa saja ketika air tertumpah di keyboard langsung tidak dibersihkan akan merambat kekompunen cpu.
- hindari juga serangga yang masuk pada cpu contoh tikus kecil air kencing bisa membuat komputer mati.
- sengatan petir ketika hujan yang menggunakan internet sering terjadi petir menyambar pada sinyal internet bisa komputer tidak bisa buting.
VB Image Map ActiveX Control

The VB Image Map ActiveX Control provides your applications the ability to display interactive images. "Hotspots", or specially designated areas on your image, can be defined that will react to users' mouse events. It does NOT require Internet Explorer or any other web browser to be installed on your clients' computers.
Activate Your Images
The VB Image Map Control is easily integrated into your existing applications - just drop the control on a form, assign a background picture, and assign the hotspot coordinates. The VB Image Map Control uses standard HTML syntax, so any image map editor can be used to visually create hotspot coordinates. Complete HTML pages can be used as coordinates files, including any and all HTML tags - the VB Image Map OCX will automatically locate the map coordinates within the page. There is nothing else like it available!
It is ideal for Visual Basic applications, but should be able to be used by any programming language that supports ActiveX controls, as long as the Visual Basic 6.0 runtime files are included with the package. Note that it has not been tested with other languages, and use with other programming languages is not supported.
Key Benefits
-
Easily make your images interactive. Use it as part of your application, or build your entire user interface with mapped-out graphics.
-
HTML client-side image map syntax takes the burden out of defining hotspots in your image. Use your favorite image map editor to draw the areas on your image.
-
Simple properties, methods, and events make it easy to use in your projects. All of the hard work has been done for you.
-
If you can download web pages from the Internet (by using the Microsoft Internet controls or any other method), you can use those pages as your coordinates for your hotspots, without parsing or otherwise touching the HTML.
-
It does NOT require Internet Explorer or any other web browser to be installed on your clients' computers.
Unlimited User Interface Possibilities
Utilizing an image map as the interface of your application opens up unlimited possibilities for the design and functionality of your application. No longer will you have to be constrained by gray windows or square buttons!
-
Make your application "skinnable"! Create the entire interface as a graphic and map out the active areas. You can dynamically change the entire look and feel of your application by swapping pictures and map coordinates at runtime. This provides you with an unlimited number of interfaces, all while using only one form!
-
Create a Web-enabled, auto-updating interface! By combining the VB Image Map OCX with Winsock or Microsoft's Internet Controls, you can display image maps from existing web pages that automatically update when the web site updates!
-
Display interactive graphical data! - data that responds to clicks, double-clicks, mouseovers, etc. You can now have gratifying graphics, not just static statistics!
Of course, there is much more that can be done. You are limited only by your imagination. Download the demo and try it out for yourself!
Menbuat tak tik tiga dengan mengunakan vb

sekarang kita mencoba membuktikan cara menggunakan dan mempermainkan, membuat program dengan menggunakan vb.
caranya :
buka program vb dulu setelah itu masukkan tootl yang akan digunakan
untuk membantu membuat permainan tersebut.
bantuan:
timer interval,frame,label dan picture/image
setelah itu masukan sedikit program yang akan di tulis dibawah ini ??
kalau belum mudeng -mudeng amat ??
pelajari sek sama tidak usah ter gesa-gesa
Listing Program
Dim sp1 As Boolean 'Variabel untuk Pemain 1
Dim sp2 As Boolean 'Variabel untuk Pemain 2
Dim p1p As Integer 'Points pemain 1
Dim p2p As Integer 'Points Pemain 2
Function lösch()
'Fungsi sembunyikan semua gambar
O1.Visible = False
O2.Visible = False
O3.Visible = False
O4.Visible = False
O5.Visible = False
O6.Visible = False
O7.Visible = False
O8.Visible = False
O9.Visible = False
X1.Visible = False
X2.Visible = False
X3.Visible = False
X4.Visible = False
X5.Visible = False
X6.Visible = False
X7.Visible = False
X8.Visible = False
X9.Visible = False
End Function
Private Sub Image1_Click()
If sp1 = True And O1.Visible = False Then
X1.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X1.Visible = False Then
O1.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Form_Load()
'Settting Pemain 1
sp1 = True
sp2 = False
'Buat semua gambar visible
X1.Visible = False
X2.Visible = False
X3.Visible = False
X4.Visible = False
X5.Visible = False
X6.Visible = False
X7.Visible = False
X8.Visible = False
X9.Visible = False
O1.Visible = False
O2.Visible = False
O3.Visible = False
O4.Visible = False
O5.Visible = False
O6.Visible = False
O7.Visible = False
O8.Visible = False
O9.Visible = False
End Sub
Private Sub Image2_Click() 'Di Click gambar jadi Visible
If sp1 = True And O2.Visible = False Then
X2.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X2.Visible = False Then
O2.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Image3_Click()
If sp1 = True And O3.Visible = False Then
X3.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X3.Visible = False Then
O3.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Image4_Click()
If sp1 = True And O4.Visible = False Then
X4.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X4.Visible = False Then
O4.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Image5_Click()
If sp1 = True And O5.Visible = False Then
X5.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X5.Visible = False Then
O5.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Image6_Click()
If sp1 = True And O6.Visible = False Then
X6.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X6.Visible = False Then
O6.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Image7_Click()
If sp1 = True And O7.Visible = False Then
X7.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X7.Visible = False Then
O7.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub
Private Sub Image8_Click()
If sp1 = True And O8.Visible = False Then
X8.Visible = True
sp2 = True
sp1 = False
Exit Sub
End If
If sp2 = True And X8.Visible = False Then
O8.Visible = True
sp1 = True
sp2 = False
Exit Sub
End If
End Sub